Kabupaten Blora dapat menurunkan stunting dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Lokal. Di bawah komando Wabup, angka stunting berdasarkan Elektronik-Pencacatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) mengalami penurunan.

Pada pertengahan 2022, angka stunting di Blora berada di angka 7,70 %. Turun dari 9,23% pada tahun sebelumnya. Serta 14,96% pada tahun 2020. Data terakhir yang didapatkan wartawan, angka stunting di Kabupaten Blora sudah mencapai 6,8%.
Penurunan itu tak membuat pemkab lengah. Bahkan Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati yang sekaligus sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Blora mengaku akan memperluas sasaran ke keluarga berisiko stunting.
Penurunan itu tak lepas dari dorongan Mbak Etik -sapaan akrab Wakil Bupati Blora- untuk memberikan makanan tambahan berbahan pangan lokal kepada ibu dan balita untuk mencegah stunting. Bahkan, PMT lokal dari Blora itu terpilih menjadi salah satu best practice dalam PMT berbahan lokal oleh Kementerian Kesehatan RI.
PMT berbahan lokal itu diberikan kepada ibu hamil yang kurang energi dan kalori, dan balita yang pra stunting dan stunting. Pemberiannya 90 hari. Semua bahan dan pengolahan oleh kader. Disajikan bersama, dimakan bareng-bareng siang hari. Sehingga sasaran baik bayi maupun ibu hamil dapat terpenuhi.
Mbak Etik juga mengungkapkan, PMT lokal merupakan salah satu langkah intervesi untuk menurunkan angka stunting di Kota Barongan. Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Blora itu mengatakan akan melanjutan program tersebut dengan anggaran yang diambilkan dari dana desa.
“Intervensi spesifik itu memang kita memberikan makanan tambahan selama 90 hari ke balita kita, ke baduta, ke bumil yang KEK (kekurangan energi kronis) itu juga kita dibantu untuk kita berikan makanan tambahan PMT,” ungkapnya saat ditemui wartawan belum lama ini.
Mbak Etik juga menyampaikan bahwa pihaknya juga telah bekerja sama dengan pihak lain, seperti Polwan untuk memberikan makanan tambahan ke bumil yang berisiko dan kekurangan energi kronis. Pihaknya mengaku akan terus mendampingi keluarga yang berisiko stunting agar mengurangi angka stunting sekaligus mencegah tambahan stunting di Kota Barongan.