BLORA – Bupati Blora Arief Rohman mengajak Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten Blora untuk meningkatkan SDM dan pelayanan terhadap masyarakat.

Bupati juga mengatakan, perangkat desa ini adalah ujung tombak di tingkat desa.
“Semoga PPDI ke depan semakin meningkat SDM nya, kita tadi ada program RPL dimana perangkat desa ini bisa melakukan kuliah,” ucap Arief Rohman, Sabtu (17/6/2023).
“Jika SDM meningkat maka akan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” tambah Arief Rohman.
Mas Arief sapaan akrabnya, mengajak seluruh perangkat desa dan semua pihak untuk kembali ke organik.
“Salah satunya kita ingin Blora fokus untuk bagaimana pertanian kita kembali ke alam organik. Kita akan mengajak semua stakeholder termasuk perangkat desa, kepala desa, PPL, kelompok tani, Gapoktan, untuk bagaimana pertanian organik ini bisa kita terapkan di Blora ini,” terang Arief Rohman.
Baca Juga : Bupati Blora Arief Rohman Akan Beri Bonus Atlet Yang Bawa Medali Porp
“Karena Pak presiden ketika ke Blora terakhir ke Blora soal pupuk ini kita harus siap-siap, kalau nanti subsidinya berkurang, tentunya kita harus kembali ke alam,” imbuh Arief Rohman.
Menurutnya, kebetulan, Blora punya modal, karena populasi ternak populasi terbesar di Jawa Tengah yakni hampir 280.000 ekor.
“Pupuk yang ada ini, jika ada perlakuan teknologi bisa langsung untuk organik. Kita gak susah dalam sisi bahan baku untuk pupuk organik tersebut,” pungkas Arief Rohman.
Ketua Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten Blora, Cuk Suwartono, mengajak seluruh perangkat desa di Blora untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Hal itu disampaikannya pada Peringatan Harlah PPDI Ke 17 di Pendapa Rumah Dinas Bupati Blora,
“Untuk kawan-kawan perangkat desa untuk terus meningkatkan dedikasi pelayanan terhadap masyarakat, karena menjadi ujung tombak di desa,” ucap Cuk Suwartono kepada Blora.net.
“Jadi semangat kawan-kawan ini kami gelorakan, agar selalu meningkatkan pelayanan di masyarakat,” tandas Cuk Suwartono.
Dikatakannya, Pemkab Blora juga mengapresiasi para perangkat desa dalam menjalankan tugasnya di desa.
“Kami juga masih memahami keuangan daerah, jadi kami tetap bersabar, ke depannya jika kemampuan keuangan daerah sudah ada, maka insyaallah tetap ada perhatian nantilah,” ungkap Cuk Suwartono.
“Alhamdulillah, kalau di Blora masih bisa menggarap bengkok dan ini menjadi tunjangan yang melekat bagi kawan-kawan perangkat desa dan ini cukup bisa mensejahterakan kawan-kawan,” imbuh Cuk Suwartono.